blog diaper murah

blog diaper murah
distributor gg

Monday, October 24, 2005

1 + 1 = 30001

1 tambah 1 = 30001

Apakah ini hitungan yang salah, atau ini dihitung oleh orang yang tidak pernah belajar matematika, mungkin sebagian "ahli matematika" menganggap hitungan ini salah besar.
Tidak salah jika kita berhitung dalam cara Islam, di dalam Islam banyak2 kebaikan, dimana kebaikan tidak hanya dihitung dengan hitungan matematika 1 + 1 = 2 tapi bisa lebih..
Dalam Al Baqarah disebutkan :
Ayat 245 :

Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkah hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya lah kamu dikembalikan.

Ayat 261 :

Perumpamaan (nafkah yang di keluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah. Adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir, seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siap yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui.

Dari sinilah kita sadari bahwa 1 + 1 dalam Islam bukanlah sama dengan 2 tapi bisa lebih, karena ALLAH menjanjikan kita kebaikan yang berlipat ganda.

NAh kalo 1 + 1 = 30001???

Diantara sepuluh hari Ramadhan terdapat ‘Lailatul Qadr’, yaitu ‘malam seribu bulan. ’
Apakah ’malam seribu bulan’ itu ?

Allah SWT berfirman :
”Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (Al-Qadr :1-5)

Allah telah menjanjikan jika kita beribadah di malam lailatul Qdr mendapatkan pahala setara dengan pahala ibadah2 selama 1000 bulan. Jika 1 bulannya ada 30 hari maka 1000 bulan berarti ada 30000 pahala dan ditambah 1 kebajikan karena kita melakukan ibadah itu.
Subhanallah, umur kita aja tidak sampai 1000 bulan,
bagaimana kita bisa memperoleh pahala itu.
Haid dan nifas, tidak menghalangi ibadah dan bermunajat kepada ALLAH, itu adalah pemahaman yang keliru. Memang ada hal2 yang dilarang oleh ALLAH, t api pelarangan terhadap hal-hal itu tidak membuat wanita dilarang beribadah. Jangan pernah berkecil hati akan takdir ini, yang harus dipikirkan adalah bagaimana perempuan melakukan ibadah lainnya yang optimal. Misal berdzikir dan berdoa, membaca terjemahan, atau kebaikan- kebaikan lainnya.

Sayang jika malam seribu bulan ini kita lewatkan begitu saja, mungkin ini kesempatan terakhir kita..
Apakah saudaraku sekalian berpikir kehidupan anda berlangsung selamanya???.
Suatu saat ada kiamat kecil yang pasti menghampiri kita, kematian. Untuk itu mari kita luangkan waktu kita dengan sebaik baik ibadah, karena hidup hanya sekali.
Kita sisakan waktu untuk beribadah, dan menghidupkan bulan Ramadhan ini dengan amalan terbaik kita.

Monday, October 17, 2005

Jika Harus MemilihTetap Bekerja atau Mengasuh Anak?

Minggu, 14 Januari 2001
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=15993&kat_id=100&kat_id1=&kat_id2=

Jika Harus MemilihTetap Bekerja atau Mengasuh Anak?

Menjadi ibu dan istri yang baik boleh jadi merupakan cita-cita setiap wanita. Itu pula yang dicita-cita Retno tatkala mengikatkan janji sehidup mati di hadapan penghulu, setahun lalu. Kini, ketika anak pertamanya lahir, cita-citanya makin membuncah. Ia merasa begitu bahagia dianugerahi anak yang sehat oleh Tuhan.

''Aku rasanya tak tega meninggalkannya di rumah dengan pengasuh, sementara aku pergi ke kantor,'' tutur perempuan bergelar sarjana ekonomi ini pada Tina, sahabatnya. Bagi ibu muda yang sebelumnya berkarir di sebuah bank swasta di ibu kota ini, membesarkan anak lalu menjadikannya anak yang saleh, cerdas dan sehat adalah di atas segala-galanya. Dan untuk itu, ia rela berkorban apa saja. Termasuk mengorbankan karirnya.

Dan begitulah, ketika cuti melahirkan dari kantornya habis, Retno tetap saja di rumah. Pilihan memang telah dijatuhkan. Atas persetujuan sang suami, Retno akhirnya keluar dari pekerjaannya di bank dan memilih untuk 'berkarir' di rumah. 'Yah, untungnya tanpa saya bekerja pun, Mas Anto bisa mencukupi kebutuhan keluarga. ''Bagi Retno, pilihan yang ia ambil, boleh jadi biasa-biasa saja. Tapi mungkin, tidak demikian bagi wanita lain. Bagi yang punya suami berpenghasilan pas-pasan misalnya, akan sangat sulit mengambil pilihan seperti itu. Tak cuma alasan ekonomi. Sebagian orang tampaknya juga masih sulit memahami, bagaimana wanita cerdas dan terpelajar seperti Retno bisa 'nrimo' hanya menjadi ibu rumah tangga yang kerepotannya mengurus anak nyaris tak kunjung usai setiap harinya.

Tapi, menurut para ahli, pilihan Retno untuk mengasuh sendiri anak-anaknya sangat bisa dipahami. Kata mereka, turun tangan mengasuh anak sampai dia berusia tiga tahun adalah keputusan yang sangat baik. Walau demikian, Anda yang kebetulan memilih untuk tetap bekerja meski telah memiliki anak, tak perlu berkecil hati.
Mengapa?
Sebab, wanita karir pun bisa menjadi ibu yang baik bagi putra putrinya walau pun ia tidak bisa menemani anaknya sepanjang hari. Memang sih banyak keuntungan yang bisa dipetik seorang ibu seperti Retno, yang memutuskan untuk mengasuh sendiri anaknya. Tapi, bukan berarti tak ada poin negatif dari keputusan itu. Nah, di bawah ini akan diuraikan seputar keuntungan dan kerugian yang bakal diterima oleh seorang ibu yang memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan lalu tinggal di rumah untuk mengasuh si buah hati. Moga-moga saja, uraian ini bisa menjadi acuan bagi wanita lain yang mungkin bakal menghadapi pilihan sulit: tetap bekerja atau mengasuh si Upik?

Keuntungan
Penelitian menunjukkan, ibu yang turun tangan langsung mengasuh anak pada tiga tahun pertama kehidupannya akan mendapat keuntungan terbaik. Mengapa? Sebab, pada masa-masa ini dengan sendirinya si ibu berkesempatan memainkan peranan penting dalam perkembangan fisik, kognitif, sosial, maupun emosional si anak.

''Berada di rumah bersama Ezra memungkinkan saya memperhatikan dia secara seksama dan mengetahui setiap perkembangan atau perubahan fisik dan emosionalnya,' ' kata Molly Olsen, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Los Angeles, AS.
''Saya senang sekali bahwa semua itu dilakukan oleh saya, bukan guru atau baby sitter. Saya jugalah yang melihat dia duduk dan tersenyum untuk kali pertama,'' sambung Molly bersemangat. Ibu-ibu seperti Molly ataupun Retno, juga akan merasakan ketenangan lantaran anaknya benar-benar diasuh oleh orang yang sangat mencintainya, bukan pembantu, atau pengasuh yang bisa saja tak tinggal lagi di rumah itu, bulan berikutnya.
''Sungguh, ini (mengasuh anak sendiri) 'karir' yang paling berharga yang pernah saya dapatkan, '' seru Margie Johnson, wanita asal Virginia yang telah 24 tahun menjadi ibu rumah tangga dan memiliki tujuh orang anak. Ia mengatakan, tinggal di rumah telah memberikan banyak hal yang sebelumnya tak terbayangkan. ''Bagi anak-anak, kehadiran kita sebagai ibu tak akan tergantikan, dan dengan mengasuh mereka secara langsung sama artinya Anda tengah membuat investasi personal yang sangat berharga, '' lanjut wanita yang menjadi anggota dewan direksi Mothers at Home -- sebuah organisasi non-profit yang mendedikasikan kegiatannya untuk mendorong para wanita agar tinggal di rumah mengasuh anak-anak mereka.

Kerugian
Wanita karir yang memutuskan untuk tinggal di rumah biasanya merasakan kesepian yang amat sangat. Bagi orang-orang yang biasa bergaul dengan rekan-rekannya sesama karyawati di kantor, perubahan suasana (dari kantor ke rumah) ini kadang kala juga bisa memicu depresi. Apalagi jika si ibu agak tidak 'ikhlas' menanggalkan karirnya di kantor, maka ia pun bisa merasa sangat terasing, meski berada di rumahnya sendiri. ''Bayangkan, aku merasa sangat sulit berhubungan dan bergaul dengan ibu-ibu rumah tangga di sekitar rumahku,'' kata Ann Nicholas, ibu muda yang akhirnya kembali lagi bekerja di kantor setelah sempat beberapa bulan tinggal di rumah untuk mengasuh bayinya. ''Saya merasa tidak seperti banyak wanita lain yang merasa bahagia jika tidak bekerja di luar rumah.''Hal lain yang mungkin dirasakan ibu-ibu muda semacam Retno adalah merasa kehilangan harga diri. Ibu-ibu rumah tangga seperti ini memang tidak akan mendapatkan uang atau penghargaan lain yang sifatnya kebendaan buah kerja kerasnya: dari mengganti popok, mencuci baju, menyuapi hingga mengajak main si kecil.
Dan jika tidak memiliki kebesaran jiwa dan pintar-pintar memupuk rasa bahagia dan puas atas apa yang dilakukan, para ibu muda itu akan gampang didera rasa bosan, bahkan frustrasi. Ini, seperti yang dikeluhkan oleh Ann.
''Terus menerus berada di rumah membuat saya seperti tak punya identitas.
''Dan yang juga perlu dipikirkan, memilih untuk menjadi ibu rumah tangga yang cuma mengasuh anak-anak dan suami, kadangkala juga memunculkan problem ekonomi keluarga yang rumit. Terlebih-lebih -- seperti yang telah disebutkan di atas -- jika sang suami berpenghasilan pas-pasan. Bukan tak mungkin, bakal pecah perang dingin antara ibu dan sang suami.
Jangan sampai terjadi, ya?
berbagai sumber/hid ()

Friday, October 07, 2005

Pilih Mana Inner beauty atau outer beauty???

Sering banget pertanyaan ini saya lontarkan ke saudara laki-laki.
Pilih mana??? cantik atau imannya bagus..
Pertanyaan sederhana, tapi berat jawabannya.
Dari sekian pertanyaan yang dilontarkan tak jarang juga yang memilih tentang kecantikan.
Sesaat saya sedih, bagaimana dengan yang penampilan fisik mereka yang pas-pas an, apakah mereka harus mati-matian mengubah fisik mereka, agar mereka "Laku"(maaf kalo saya mengambil istilah ini ).

Kembali saya pada suatu keyakinan, apapun bentuk fisik seorang wanita, atau seorang pria, hanyalah ALLAH yang penentu jodohnya :) dan kembali pada sebuah ayat dalam Al Quran yang menyebutkan:
Yang baik akan dijodohkan dengan yang baik pula, sedangkan yang jahat dengan yang jahat..

Berpijak kepada kecantikan hati atau yang sering kita sebut inner beauty ada sebuah solusi yang saya peroleh yang bisa mewujudkan itu:

1. seringlah membaca al Quran.
Karena dengan baca al Quran dengan baik, maka otomatis kita senam
wajah :) Al Quran merupakan asy-syfah atau obat bagi pembacanya, sehingga
pancaran wajah orang-orang yang dekat dengan al Quran sangat menarik
hati. Apalagi kalo membacanya tidak hanya di lisan, atau hanya
membaca tanpa tahu makna di dalamnya tapi keseluruhan dari itu, kita
membacanya, kita memahaminya dan kita mengamalkannya.

2. Sedekah
Sedekah itu akan bisa membersihkan hati kita, karena sangat banyak orang kesusahan atau berhitung hitung dalam mengeluarkan zakat ataupun sedekah, padahal kalo untuk urusan kebutuhan yang tersier ( istilah keren untuk kebutuhan yang sebetulnya gak perlu perlu amat) diturutinya.
Saudaraku, Allah telah berjanji kepada kita, akan mengganti apapun yang kita belanjakan di jalan ALLAH dengan yang lebih baik lagi..

Apakah kita tidak menginginkan hal itu??

3. Qiyamul lail
Di kala banyak orang yang terlelap dengan tidurnya, ALLAH memerintahkan kita untuk bangun dari tidurmu, kenapa ??
karena waktu itu adalah waktu-waktu mustajab, doa doa kita terkabul. Kita bisa mengeluh kepada ALLAH, mengingat dosa2 kita dan berjanji tidak mengulanginya lagi.
Merajut kasih dengan sang MAHA KASIH, ALLAH swt.

4. mengajak orang lain pada kebaikan.
Jangan sampai kita menjadi orang penting sendiri ya.
"Yang penting kita sudah baik, yang penting kita sudah beribadah.."

Semoga kita dapat memiliki inner beauty, karena ALLAH tidak melihat fisik kita tapi melihat hati kita :)
Betapa indahnya, betapa semua dihargai oleh ALLAH karena melihat ibadahnya, bukan fisik.
Fisik merupakan ujian untuk sang pemiliknya tepatnya oleh yang dititipin, sekalipun kecantikan ketampanan hal itu juga merupakan cobaan bagi yang dititipin.Tak luput dari itu, kecantikan luar juga perlu lho, apa yang kita miliki hendaklah kita rawat dengan baik karena itu merupakan wujud syukur kita kepada Penciptanya, ALLAH.

Thursday, October 06, 2005

Derajat Hadist Populer Waktu Ramadhan


Derajat Hadist Populer Waktu Ramadhan
Rabu, 05 Oktober 2005, 02:55 WIB

Dibawah ini akan saya turunkan beberapa hadits tentang dzikir atau do'a di waktu berbuka puasa Kemudian akan saya terangkan satu persatu derajatnya sekalian
Kemudian saya iringi dengan tambahan keterangan tentang kelemahan beberapa hadits lemah/dla'if tentang keutamaan puasa yang sering dibacakan di mimbar-mimbar khususnya di bulan Ramadhan.

HADIST PERTAMA
"Artinya : "Dari Ibnu Abbas, ia berkata :
Adalah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam apabila berbuka (puasa) beliau mengucapkan :

Allahumma Laka Shumna wa ala Rizqika Aftharna, Allahumma Taqabbal Minna Innaka Antas Samiul 'Alim

(artinya : Ya Allah ! untuk-Mu aku berpuasa dan atas rizkqi dari-Mu kami berbuka. YaAllah ! Terimalah amal-amal kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Maha Mengetahui)".
[Riwayat : Daruqutni di kitab Sunannya, Ibnu Sunni di kitabnya 'Amal Yaum wa-Lailah No. 473. Thabrani di kitabnya Mu'jamul Kabir]
Sanad hadits ini sangat Lemah/Dloif

Pertama :
Ada seorang rawi yang bernama : Abdul Malik bin Harun bin 'Antarah. Dia ini rawi yang sangat lemah.
[1]. Kata Imam Ahmad bin Hambal : Abdul Malik Dlo'if
[2]. Kata Imam Yahya : Kadzdzab (pendusta)
[3]. Kata Imam Ibnu Hibban : Pemalsu hadits
[4]. Kata Imam Dzahabi : Dia dituduh pemalsu hadits
[5]. Kata Imam Abu Hatim : Matruk (orang yang ditinggalkan riwayatnya)
[6]. Kata Imam Sa'dy : Dajjal, pendusta.

Kedua :
Di sanad hadits ini juga ada bapaknya Abdul Malik yaitu : Harun bin 'Antarah. Dia ini rawi yang diperselisihkan oleh para ulama ahli hadits. Imam Daruquthni telah melemahkannya. Sedangkan Imam Ibnu Hibban telah berkata
: "Munkarul hadits (orang yang diingkari haditsnya), sama sekali tidak boleh berhujjah dengannya".

Hadits ini telah dilemahkan oleh Imam Ibnul Qoyyim, Ibnu Hajar, Al-Haitsami dan Al-Albani dan lain-lain
Periksalah kitab-kitab :
[1]. Mizanul I'tidal 2/666
[2]. Majmau Zawaid 3/156 oleh Imam Haitsami
[3]. Zaadul Ma'ad di kitab Shiyam/Puasa oleh Imam Ibnul Qoyyim
[4]. Irwaul Ghalil 4/36-39 oleh Muhaddist Al-Albani.

HADIST KEDUA

"Artinya : Dari Anas, ia berkata :
Adalah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam apabila berbuka beliau mengucapkan :
Bismillahi, Allahumma Laka Shumtu Wa Alla Rizqika Aftartu (artinya : Dengan nama Allah, Ya Allah karena-Mu aku berbuka puasa dan atas rizqi dari-Mu aku berbuka)".
[Riwayat : Thabrani di kitabnya Mu'jam Shagir hal 189 dan Mu'jam Awshath]
Sanad hadits ini Lemah/Dlo'if

Pertama :
Di sanad hadist ini ada Ismail bin Amr Al-Bajaly.Dia seorang rawi yang lemah.
[1]. Imam Dzahabi mengatakan di kitabnya Adl-Dhu'afa : Bukan hanya satu orang saja yang telah melemahkannya.
[2]. Kata Imam Ibnu 'Ady : Ia menceritakan hadits-hadits yang tidak boleh diturut.
[3]. Kata Imam Abu Hatim dan Daruquthni : Lemah !
[4]. Saya berkata Dia inilah yang meriwayatkan hadits lemah bahwa imam tidak boleh adzan (lihat : Mizanul I'tidal 1/239).

Kedua :
Di sanad ini juga ada Dawud bin Az-Zibriqaan.
[1]. Kata Al-Albani : Dia ini lebih jelek dari Ismail bin Amr Al-Bajaly.
[2]. Kata Imam Abu Dawud, Abu Zur'ah dan Ibnu Hajar : Matruk.
[3]. Kata Imam Ibnu 'Ady : Umumnya apa yang ia riwayatkan tidak boleh diturut (lihat Mizanul I'tidal 2/7) [4]. Saya berkata : Al-Ustadz Abdul Qadir Hassan membawakan riwayat Thabrani ini di kitabnya Risalah Puasa akan tetapi beliau diam tentang derajat hadits ini ?

HADIST KETIGA

"Artinya : Dari Muadz bin Zuhrah, bahwasanya telah sampai kepadanya, sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, apabila berbuka (puasa) beliau mengucapkan :
Allahumma Laka Sumtu ....." [Riwayat : Abu Dawud No. 2358, Baihaqi 4/239, Ibnu Abi Syaibah dan Ibnu Sunniy]
Lafadz dan arti bacaan di hadits ini sama dengan riwayat/hadits yang ke 2 kecuali awalnya tidak pakai ismillah.
Dan sanad hadits ini mempunyai dua penyakit.

Pertama :
"Mursal, karena Mu'adz bin (Abi) Zur'ah seorang Tabi'in bukan shahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. (hadits Mursal adalah : seorang tabi'in meriwayatkan langsung dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, tanpa perantara shahabat).

Kedua :
"Selain itu, Mu'adz bin Abi Zuhrah ini seorang rawi yang Majhul. Tidak ada yang meriwayatkan dari padanya kecuali Hushain bin Abdurrahman. Sedang Ibnu Abi Hatim di kitabnya Jarh wat Ta'dil tidak menerangkan tentang celaan dan pujian baginya".

HADIST KEEMPAT

"Artinya : Dari Ibnu Umar, adalah Rasulullah SAW, apabila berbuka (puasa) beliau mengucapkan : DZAHABAZH ZHAAMA-U WABTALLATIL 'URUQU WA TSABATAL AJRU INSYA ALLAH
(artinya : Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan/urat-urat, dan telah tetap ganjaran/pahala, Inysa allah).
[Hadits HASAN, riwayat : Abu Dawud No. 2357, Nasa'i 1/66. Daruquthni dan ia mengatakan sanad hadits ini HASAN. Hakim 1/422 Baihaqy 4/239]
Al-Albani menyetujui apa yang dikatakAn Daruqutni.!

Saya berkata : Rawi-rawi dalam sanad hadits ini semuanya kepercayaan (tsiqah), kecuali Husain bin Waaqid seorang rawi yang tsiqah tapi padanya ada sedikit kelemahan (Tahdzibut-Tahdzib 2/373). Maka tepatlah kalau dikatakan hadits ini HASAN.
Kesimpulan.
[1]. Hadits yang ke 1,2 dan 3 karena tidak syah (sangat dloif dan dloif) maka tidak boleh lagi diamalkan.
[2]. Sedangkan hadits yang ke 4 karena riwayatnya telah syah maka bolehlah kita amalkan jika kita suka (karena hukumnya sunnat saja).

BEBERAPA HADITS LEMAH TENTANG KEUTAMAAN PUASA

Hadits Pertama

"Artinya : Awal bulan Ramadhan merupakan rahmat, sedang pertengahannya merupakan magfhiroh (ampunan), dan akhirnya merupakan pembebasan dari api neraka". [Riwayat : Ibnu Abi Dunya, Ibnu Asakir, Dailami dll. dari jalan Abu Hurairah]
Derajat hadits ini : DLAIFUN JIDDAN (sangat lemah).
Periksalah kitab : Dla'if Jamius Shagir wa Ziyadatihino. 2134, Faidhul Qadir No. 2815.

Hadits Kedua

:"Artinya : Dari Salman Al-Farisi, ia berkata :
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Pernah berkhutbah kepada kami di hari terakhir bulan Sya'ban. Beliau bersabda : "Wahai manusia ! Sesungguhnya akan menaungi kamu satu bulan yang agung penuh berkah, bulan yang didalamnya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, bulan yang Allah telah jadikan puasanya sebagai suatu kewajiban dan shalat malamnya sunat, barang siapa yang beribadat di bulan itu dengan satu cabang kebaikan, adalah dia seperti orang yang menunaikan kewajiban di bulan lainnya, dan barangsiapa yang menunaikan kewajiban di bulan itu adalah dia seperti orang yang menunaikan tujuh puluh kewajiban di bulan lainnya. Dia itulah bulan shabar, sedangkan keshabaran itu ganjarannya surga.... dan dia bulan yang awalnya rahmat, dan tengahnya magfiroh (ampunan) dan akhirnya pembebasan dari api neraka..."
[Riwayat : Ibnu Khuzaimah No. hadits 1887 dan lain-lain]

Sanad Hadits ini DLAIF. Karena ada seorang rawi bernama : Ali bin Zaid bin Jud'an. Dia ini rawi yang lemah sebagaimana diterangkan oleh Imam Ahmad, Yahya, Bukhari, Daruqhutni, Abi Hatim, dan lain-lain.
Dan Imam Ibnu Khuzaimah sendiri berkata : Aku tidak berhujah dengannya karena jelek hafalannya.
Imam Abu Hatim mengatakan : Hadits ini Munkar !!
Periksalah kitab : Silsilah Ahaadits Dloif wal Maudluah No. 871, At-Targhib Wat-Tarhieb jilid 2 halaman 94, Mizanul I'tidal jilid 3 halaman 127.


Hadits Ketiga

"Artinya : Orang yang berpuasa itu tetap didalam ibadat meskipun ia tidur di atas kasurnya".
[Riwayat : Tamam]
Sanad Hadits ini DLA'IF.
Karena di sanadnya ada : Yahya bin Abdullah bin Zujaaj dan Muhammad bin Harun bin Muhammad bin Bakkar bin Hilal. Kedua orang ini gelap keadaannnya karena kita tidak jumpai keterangan tentang keduanya di kitab-kitab Jarh Wat-Ta'dil (yaitu kitab yang menerangkan cacat/cela dan pujian tiap-tiaprawi hadits). Selain itu di sanad hadits ini juga ada Hasyim bin Abi Hurairah Al-Himsi seorang rawi yang Majhul (tidak dikenal keadaannya dirinya). Sebagaimana diterangkan Imam Dzahabi di kitabnya Mizanul I'tidal, dan Imam 'Uqail berkata : Munkarul Hadits !!

Kemudian hadits yang semakna dengan ini juga diriwayatkan oleh Dailami di kitabnya Musnad Firdaus dari jalan Anas bin Malik yang lafadnya sebagai berikut :

"Artinya :"Orang yang berpuasa itu tetap di dalam ibadat meskipun ia tidur diatas kasurnya".
Sanad hadits ini Maudlu'/Palsu. Karena ada seorang rawi yang bernama Muhammad bin Ahmad bin Suhail, dia ini seorang yang tukang pemalsu hadits, demikian diterangkan Imam Dzahabi di kitabnya Adl-Dluafa.

Periksalah kitab : Silsilah Ahaadist Dla'if wal Maudl'uah No. 653, Faidlul Qadir No. hadits 5125.

Hadits Keempat

."Artinya : Tidurnya orang yang berpuasa itu dianggap ibadah, dan diamnya merupakan tasbih, dan amalnya (diganjari) berlipat ganda, dan do'anya mustajab, sedang dosanya diampuni"
[Riwayat : Baihaqy di kitabnya Su'abul Iman, dari jalan Abdullah bin Abi Aufa]
Hadits ini derajadnya sangat Dla'if atau Maudlu.Karena di sanadnya ada Sulaiman bin Umar An-Nakha'i, salah seorang pendusta (baca : Faidlul Qadir No. 9293).

Hadits Kelima

."Artinya : Puasa itu setengah dari pada sabar" [Riwayat : Ibnu Majah].
Kata Imam Ibnu Al-Arabi : Hadits (ini) sangat lemah !

Hadist Keenam

."Artinya : Puasa itu setengah dari pada sabar, dan atas tiap-tiap sesuatu itu ada zakatnya, sedang zakatbadan itu ialah puasa" [Riwayat : Baihaqy di kitabnya Su'abul Iman dari jalan Abu Hurairah].
Hadits ini sangat lemah !
[1]. Ada Muhammad bin Ya'kub, Dia mempunyai riwayat-riwayat yang munkar. Demikian diterangkan oleh Imam Dzahabi di kitabnya Adl-Dluafa
[2]. Ada Musa bin 'Ubaid. Ulama ahli hadits. Imam Ahmad berkata : Tidak boleh diterima riwayat dari padanya (baca : Faidlul Qodir no. 5201).
Itulah beberapa hadits lemah tentang keutamaan puasa dan bulannya. Selain itu masih banyak lagi hadits-hadits lemah tentang bab ini. Hadits-hadits di atas sering kali kita dengar dibacakan di mimbar-mimbar khususnya pada bulan Ramadhan oleh para penceramah.
[1] [Disalin dari kitab Al-Masaa-il (Masalah-Masalah Agama)- Jilid ke satu, Penulis Al-Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat, Terbitan Darul Qolam - Jakarta, Cetakan ke III Th 1423/2002M]_________Foote Note[1]. Ditulis tanggal 7-11-1986 Sumber : http://www.almanhaj.or.id
(Nadantiar )

LEBAH MADU, PEMBUAT SARANG YANG SEMPURNA[1]



Disini akan ditampilkan cerita seri tentang lebah madu :) Semoga berguna bagi saudara-saudariku sekalian, atau bagi ibu yang mau mendongeng ke anaknya :)Atau buatku yang bisa mendongeng untuk janin didalam rahim ini.. subhanallah, belajar di setiap langkah kita merupakan sesuatu yang sangat menarik. Bagaimana kalo di setiap perjalanan kita, entah itu berjalan dari rumah ke kantor, atau dari kost ke kampus, atau mudik atau kemanapun kita melangkah. Kita dapat memperoleh suatu pelajaran yang berbeda tiap harinya.

Aku berteriak, "Jangan! Jangan sengat aku. Aku tak ingin disakiti!" Tapi, anehnya, tiba-tiba lebah itu berbicara kepadaku.
"Aku tidak akan menyengatmu. Aku hanya ingin berteman denganmu."

"Benarkah?" tanyaku.

"Kenalkan, aku seekor lebah pekerja. Aku tinggal di dalam batang pohon itu, bersama dengan ribuan temanku."

"Wah! Temanmu banyak sekali! Apa saja yang kalian lakukan sehari-hari?"
"Kami membersihkan sarang, mengumpulkan makanan dan membawanya ke sarang, membuat madu, menghangatkan sarang dan menjaganya..."
Semua lebah madu di dalam sarang mengerjakan tugas yang berlainan. Sebagian mengumpulkan makanan sementara yang lain membersihkan sarang atau menghasilkan madu.

Tidakkah kalian lelah mengerjakan itu semua?"

"Ah, tidak. Kami tidak pernah merasa lelah. Kami lebah pekerja saling berbagi tugas. Aku, misalnya, sekarang sedang membangun kotak-kotak untuk menyimpan madu..."
"Aku jadi penasaran, bagaimana kalian dilahirkan?"
"Pernahkah kamu mendengar ada seekor ratu di setiap masyarakat lebah madu? Sang ratu adalah lebah paling besar di antara lebah-lebah betina. Ia bertelur pada waktu-waktu tertentu. Tetapi kami tidak muncul dari telur begitu saja. Yang keluar dari telur adalah ulat-ulat putih yang disebut larva. Larva itu tanpa mata dan sayap atau kaki. Kemudian, dalam beberapa waktu mereka terbungkus sebagai kepompong. Sementara itu, mereka diberi makan dan akan keluar dari kepompong dengan rupa seperti aku."

"Hebat sekali! Tapi, kalian sangat banyak, tidakkah terjadi kekacauan di dalam sarang?

"O, tidak pernah. Sarang kami sangat teratur. Ribuan lebah hidup bersama secara damai dengan tugasnya masing-masing."

"Sungguh menarik! Aku masih belum tahu bagaimana kalian dapat teratur meskipun jumlahnya sangat banyak. Ayahku seorang manajer perumahan, tapi ia sulit menjaga ketertiban di sana. Tetapi kamu katakan kalian tidak mempunyai masalah seperti itu!

"Kamu pantas terkejut! Para ilmuwan pun juga terpesona dengan hal ini. Mereka mencari tahu bagaimana keteraturan bisa dijaga. Bagaimana setiap lebah tahu tugasnya. Bagaimana lebah sebanyak itu dapat bekerja sama dengan baik. Aku dapat memberikan jawabannya dengan singkat. Setiap kami mempunyai tugas tertentu; kami bekerja keras dan melakukan tugas kami dengan sungguh-sungguh. Kami juga berusaha agar tidak mengganggu ketertiban di dalam sarang."

Aku masih mendengarkan lebah pekerja itu dengan kagum. Tiba-tiba Ibuku memanggil, "Umar! Umar! Di mana kau, nak? Kita sudah mau pulang."
"Ibu memanggilku. Aku harus pergi sekarang. Aku senang bertemu denganmu. Terima kasih atas semua ceritamu!"

"Aku juga senang menemanimu. Mungkin kita bisa bertemu lagi! Bagaimana kalau kita bertemu lagi di sini pekan depan? Jika kamu mau, aku bisa membawamu ke sarang kami dan memperlihatkan kamar-kamar madu kami."

"Wah, pasti akan menyenangkan! Semoga orang tuaku bersedia datang lagi pekan depan.

"Baiklah, sampai jumpa pekan depan.

Sesampai di rumah, aku segera membuka ensiklopedi binatang hadiah ulang tahunku dari ayah. Segera aku buka halaman-halamannya dan kutemukan bagian mengenai lebah madu. Aku melihat gambar seekor lebah madu. Aku rindu teman kecilku…"

Aku membaca buku itu dengan penuh kekaguman. Aku sangat terpesona hingga tidak merasakan berlalunya waktu. Ibuku menjadi bertanya-tanya mengapa aku diam di kamar begitu lama. Dengan penuh semangat aku langsung bercerita kepada beliau tentang lebah.

"Ibu tahu tidak kalau lebah madu itu benar-benar menakjubkan? Coba Ibu dengarkan bagian akhir dari yang kubaca ini. Lebah madu betina bertugas membersihkan kamar-kamar sarang. Mereka mengeluarkan kotoran yang ditinggalkan lebah-lebah yang menetas dari kepompong mereka, lebah-lebah yang mati di dalam sarang dan segala sesuatu yang bukan menjadi bagian dari sarang. Tahukah Ibu apa yang mereka lakukan kalau menemukan kotoran yang terlalu besar untuk diangkut ke luar sarang? Mereka membungkus kotoran itu dengan zat yang disebut "propolis". Zat ini dapat mencegahnya menjadi sumber bakteri yang akan membahayakan kesehatan lebah lain di sarang. Sulit dipercaya, tetapi propolis adalah zat anti bakteri, yaitu zat yang mencegah bakteri untuk tumbuh…

Tahukah Ibu darimana mereka mendapatkan zat ini? Bagaimana makhluk mungil ini bisa mengetahui sifat kimia suatu zat begitu banyaknya? Sampai di situlah aku membaca. Aku akan ceritakan bagaimana mereka membuat zat itu…"


Source HarunYahya

Wednesday, October 05, 2005

Frogs lesson



Pelajaran pertama :
Sekelompok kodok sedang berjalan jalan melintasi hutan, dan dua di antara kodok tersebut jatuh kedalam sebuah lubang. Semua kodok-kodok yang lain mengelilingi lubang tersebut. Ketika melihat betapa dalamnya lubang tersebut,mereka berkata pada kedua kodok tersebut bahwa mereka lebih baik mati.

Kedua kodok tersebut mengacuhkan komentar- komentar itu dan mencoba melompat keluar dari lubang itu dengan segala kemampuan yang ada. Kodok yang lainnya tetap mengatakan agar mereka berhenti melompat dan lebih baik mati.Akhirnya, salah satu dari kodok yang ada di lubang itu mendengarkan kata-kata kodok yang lain dan menyerah. Dia terjatuh dan mati.

Sedang kodok yang satunya tetap melanjutkan untuk melompat sedapat mungkin. Sekali lagikerumunan kodok-kodok tersebut berteriak padanya agar berhenti berusaha dan mati saja. Dia bahkan berusaha lebih kencang dan akhirnya berhasil.

Ketika dia sampai diatas, ada kodok yang bertanya, "Apa kau tidak mendengar teriakan kami?". Lalu kodok itu (dengan membaca gerakan bibir kodok yang lain) menjelaskan bahwa ia tuli. Akhirnya mereka sadar bahwa saat di bawah tadi mereka dianggap telah memberikan semangat kepada kodoktersebut.

Apa yang dapat kita ambil ibroh dari cerita Sang Kodok ini, diantaranya adalah: Kekuatan hidup dan mati ada di lidah. Kekuatan kata-kata yang diberikan pada seseorang yang sedang "jatuh" justru dapat membuat orang tersebut bangkit dan membantu mereka dalam menjalani hari-hari. Kata-kata buruk yang diberikan pada seseorang yang sedang "jatuh" dapat membunuh mereka. Hati hatilah dengan apa yang akan kita ucapkan. Suarakan 'kata-kata kehidupan' kepada mereka yang sedang menjauh dari jalur hidupnya. Kadang-kadang memang sulit dimengerti bahwa 'kata-kata kehidupan' itu dapat membuat kita berpikir dan melangkah jauh dari yang kita perkirakan. Semua orang dapat mengeluarkan 'kata-kata kehidupan' untuk membuat rekan dan teman atau bahkan kepada yang tidak kenal sekalipun untuk membuatnya bangkit dari keputus-asaanya, kejatuhannya, ataupun kemalangannya.

Sungguh indah apabila kita dapat meluangkan waktu kita untuk memberikan spirit bagi mereka yang sedang putus asa dan jatuh.
(Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhani ( Adi Supriadi ) )

Pelajaran kedua :

tonitegarsahidi
17 Oct 2004, 12:17:24



Suatu hari seseorang yang ingin serba meneliti, ingin mencoba untuk merebus katak hidup-hidup. Dia pun pergi mencari katak di sawah (kelihatannya adanya kodok deh). Setelah dapat, ia pun membawanya ke rumah.

Di laboratoriumnya, ia merebus air hingga panas mendidih, lalu setelah agak lama, ia pun mengambil si katak dan memasukkannya di dalam air yang panas tadi. Karena terkejut, si katak kontan saja meloncat dari dalam panci, sehingga selamatlah si katak. Si peneliti pun kelabakan. Dia pun mencoba katak lain, namun semuanya bereaksi sama, yakni meloncat dari dalam panci.

Dia yang kebingungan pun mencoba bertanya kesana-sini. Dia pun terus memikirkan. Hingga suatu ketika dia menemukan cara untuk merebus katak itu hidup-hidup. Tidak seperti yang sebelumnya, kali ini ia meletakkan katak di dalam panci, dengan air yang dingin biasa, sehingga katak tersebut merasa nyaman di dalam panci. Lalu ia pun menyalakan api. Si katak yang ada di dalam pada mulanya merasa keenakan, tapi lama kelamaan ia mulai merasa lain.
“Aduh kok enak ya...
Aduh, tapi lama kelamaan mulai hangat nih....
Aduh, kok makin lama makin panas ya..??”
Ketika si katak benar-benar mulai kepanasan, ia ingin keluar.
Dan ia berusaha meloncat, sayangnya hal itu sudah terlambat.
Tubuhnya sudah melemah seiring bertambahnya suhu air tersebut.
Sehingga akhirnya sang katak pun mati.

Saudaraku, sadarkah kita bahwa Kita lah sebenarnya katak tersebut. Kita tentu akan meloncat jika disodori sebuah maksiat secara terang-terangan. Namun kita lihat, bahwa dalam 20 tahun terakhir, sebuah media, mampu mengantar bangsa ini secara perlahan-lahan, sehingga kita melihat secara bebas, para wanita yang berpakaian ketat, adegan peluk cium bukan muhrim di AFI, Idol, KDI, dll.
Semua Kita juga yang diantar secara perlahan-lahan sehingga ada banyak orang yang menganggap hukum Allah sudah tidak layak lagi untuk masa kini. Yang menganggap Islam adalah teroris.

Saudaraku, Inilah Perang Pemikiran. Sebuah perang Nyata yang tak terlihat oleh mata. Dan kita harus melawannya dengan perlawanan yang nyata.

Saudaraku, bangkitlah.
Kita masih sedang direbus oleh orang2 kafir. Kita masih bisa hidup karena kematian kita adalah saat kita sudah meninggalkan Islam ini. Meloncatlah selagi bisa, dan buatlah agar si perebus tadi merasakan bagaimana panasnya air tersebut.

Sengaja artikel tentang kodok/ katak saya angkat dalam blog ini, untuk mengingatkan saudaraku sekalian, dengan kiyasan makhluk - makhluk ciptaan ALLAH.