blog diaper murah

blog diaper murah
distributor gg

Wednesday, October 05, 2005

Frogs lesson



Pelajaran pertama :
Sekelompok kodok sedang berjalan jalan melintasi hutan, dan dua di antara kodok tersebut jatuh kedalam sebuah lubang. Semua kodok-kodok yang lain mengelilingi lubang tersebut. Ketika melihat betapa dalamnya lubang tersebut,mereka berkata pada kedua kodok tersebut bahwa mereka lebih baik mati.

Kedua kodok tersebut mengacuhkan komentar- komentar itu dan mencoba melompat keluar dari lubang itu dengan segala kemampuan yang ada. Kodok yang lainnya tetap mengatakan agar mereka berhenti melompat dan lebih baik mati.Akhirnya, salah satu dari kodok yang ada di lubang itu mendengarkan kata-kata kodok yang lain dan menyerah. Dia terjatuh dan mati.

Sedang kodok yang satunya tetap melanjutkan untuk melompat sedapat mungkin. Sekali lagikerumunan kodok-kodok tersebut berteriak padanya agar berhenti berusaha dan mati saja. Dia bahkan berusaha lebih kencang dan akhirnya berhasil.

Ketika dia sampai diatas, ada kodok yang bertanya, "Apa kau tidak mendengar teriakan kami?". Lalu kodok itu (dengan membaca gerakan bibir kodok yang lain) menjelaskan bahwa ia tuli. Akhirnya mereka sadar bahwa saat di bawah tadi mereka dianggap telah memberikan semangat kepada kodoktersebut.

Apa yang dapat kita ambil ibroh dari cerita Sang Kodok ini, diantaranya adalah: Kekuatan hidup dan mati ada di lidah. Kekuatan kata-kata yang diberikan pada seseorang yang sedang "jatuh" justru dapat membuat orang tersebut bangkit dan membantu mereka dalam menjalani hari-hari. Kata-kata buruk yang diberikan pada seseorang yang sedang "jatuh" dapat membunuh mereka. Hati hatilah dengan apa yang akan kita ucapkan. Suarakan 'kata-kata kehidupan' kepada mereka yang sedang menjauh dari jalur hidupnya. Kadang-kadang memang sulit dimengerti bahwa 'kata-kata kehidupan' itu dapat membuat kita berpikir dan melangkah jauh dari yang kita perkirakan. Semua orang dapat mengeluarkan 'kata-kata kehidupan' untuk membuat rekan dan teman atau bahkan kepada yang tidak kenal sekalipun untuk membuatnya bangkit dari keputus-asaanya, kejatuhannya, ataupun kemalangannya.

Sungguh indah apabila kita dapat meluangkan waktu kita untuk memberikan spirit bagi mereka yang sedang putus asa dan jatuh.
(Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhani ( Adi Supriadi ) )

Pelajaran kedua :

tonitegarsahidi
17 Oct 2004, 12:17:24



Suatu hari seseorang yang ingin serba meneliti, ingin mencoba untuk merebus katak hidup-hidup. Dia pun pergi mencari katak di sawah (kelihatannya adanya kodok deh). Setelah dapat, ia pun membawanya ke rumah.

Di laboratoriumnya, ia merebus air hingga panas mendidih, lalu setelah agak lama, ia pun mengambil si katak dan memasukkannya di dalam air yang panas tadi. Karena terkejut, si katak kontan saja meloncat dari dalam panci, sehingga selamatlah si katak. Si peneliti pun kelabakan. Dia pun mencoba katak lain, namun semuanya bereaksi sama, yakni meloncat dari dalam panci.

Dia yang kebingungan pun mencoba bertanya kesana-sini. Dia pun terus memikirkan. Hingga suatu ketika dia menemukan cara untuk merebus katak itu hidup-hidup. Tidak seperti yang sebelumnya, kali ini ia meletakkan katak di dalam panci, dengan air yang dingin biasa, sehingga katak tersebut merasa nyaman di dalam panci. Lalu ia pun menyalakan api. Si katak yang ada di dalam pada mulanya merasa keenakan, tapi lama kelamaan ia mulai merasa lain.
“Aduh kok enak ya...
Aduh, tapi lama kelamaan mulai hangat nih....
Aduh, kok makin lama makin panas ya..??”
Ketika si katak benar-benar mulai kepanasan, ia ingin keluar.
Dan ia berusaha meloncat, sayangnya hal itu sudah terlambat.
Tubuhnya sudah melemah seiring bertambahnya suhu air tersebut.
Sehingga akhirnya sang katak pun mati.

Saudaraku, sadarkah kita bahwa Kita lah sebenarnya katak tersebut. Kita tentu akan meloncat jika disodori sebuah maksiat secara terang-terangan. Namun kita lihat, bahwa dalam 20 tahun terakhir, sebuah media, mampu mengantar bangsa ini secara perlahan-lahan, sehingga kita melihat secara bebas, para wanita yang berpakaian ketat, adegan peluk cium bukan muhrim di AFI, Idol, KDI, dll.
Semua Kita juga yang diantar secara perlahan-lahan sehingga ada banyak orang yang menganggap hukum Allah sudah tidak layak lagi untuk masa kini. Yang menganggap Islam adalah teroris.

Saudaraku, Inilah Perang Pemikiran. Sebuah perang Nyata yang tak terlihat oleh mata. Dan kita harus melawannya dengan perlawanan yang nyata.

Saudaraku, bangkitlah.
Kita masih sedang direbus oleh orang2 kafir. Kita masih bisa hidup karena kematian kita adalah saat kita sudah meninggalkan Islam ini. Meloncatlah selagi bisa, dan buatlah agar si perebus tadi merasakan bagaimana panasnya air tersebut.

Sengaja artikel tentang kodok/ katak saya angkat dalam blog ini, untuk mengingatkan saudaraku sekalian, dengan kiyasan makhluk - makhluk ciptaan ALLAH.

No comments: