blog diaper murah

blog diaper murah
distributor gg

Monday, May 25, 2009

Gambar cara memerah ASI



sumber : http://www.breastfeeding.com/helpme/helpme_images_expression.html

Kiat Memberi ASI Eksklusif Pasca Cuti

Masa cuti berakhir. Padahal masa pemberian ASI eksklusif pada bayi belum berakhir. Bisakah ASI Eksklusif dilanjutkan? Mia resah. Bayinya baru berusia 3 bulan, masih dalam masa pemberian ASI Eksklusif sampai buah hatinya berusia 6 bulan, namun masa cuti kerjanya sudah berakhir. “Bagaimana melanjutkan ASI eksklusifnya. Masa sih harus dicampur dengan susu formula. Sayang kan?”

Benar! Alangkah sayangnya dan ruginya jika pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif sampai gagal. Pernahkah melihat bayi macan diberi makan daging? Atau, bayi kambing atau sapi, makan rumput? Sebelum usianya cukup, semua bayi mamalia makan air susu, termasuk bayi manusia.

Usia cukup bagi bayi manusia untuk mendapat makanan lain selain air susu ibu adalah setelah 6 bulan. Dari usia 0 hingga 6 bulan bayi harus mendapat ASI eksklusif, yakni pemberian ASI murni tanpa bayi diberi tambahan lain seperti cairan air putih, teh, madu, buah-buahan, maupun makanan tambahan seperti bubur susu atau bubur saring dsb., sampai usia bayi 6 bulan, menurut hasil penelitian, positif membuat bayi mendapat nutrisi terbaik; meningkat daya tahan tubuhnya, meningkat kecerdasannya, dan meningkat jalinan kasih
(bonding) dengan bunda (dan ayah).

Sayangnya, seperti Mia yang bekerja, juga Mia-Mia yang lain, masa cuti melahirkan hanya 3 atau 4 bulan saja. Masih ada ada 2 - 3 bulan lagi untuk memberikan ASI Eksklusif. Itu memang dilema. Bagaimana melanjutkan pemberian ASI eksklusif atau hanya malam hari memberi ASI, siang dengan susu formula?

Beri ASI Perah

Namun, Dr. Utami Roesli SpA, MBA.IBCLC, pakar ASI, meyakinkan bahwa setelah masa cuti berakhir, ibu masih bisa memberikan ASI eksklusif. “Rugi sekali jika ibu hentikan. Sebab, usus bayi usia 3 bulan belum siap mencerna makanan selain air susu ibu. Selain itu. ASI merupakan sumber gizi ideal dengan komposisi seimbang, yang jika diberikan secara eksklusif bayi akan lebih sehat dan lebih cerdas dibanding bayi yang tidak mendapatkannya,” tegas Utami.

Untuk buah hati tercinta, seharusnya bekerja di luar rumah bukanlah halangan untuk memberikan yang terbaik untuknya, termasuk memberikan ASI secara eksklusif. “Ibu tetap bisa memberikan ASI perah, yakni ASI yang diperas dari payudara, lalu diberikan pada bayi saat ibu bekerja di kantor,” ujar Utami yang juga ketua Lembaga Peningkatan dan Pengembangan (LPP) ASI Rumah Sakit St. Carolus.

ASI perah adalah ASI yang diambil dengan cara diperas dari payudara untuk kemudian disimpan dan nantinya diberikan pada bayi. Apa tidak basi? Menurut Utami, sampai waktu tertentu dan dengan penyimpanan yang benar, ASI tidak akan basi. Misalnya, ASI tahan disimpan di dalam suhu ruangan sampai 6 jam. Jika disimpan di thermos yang diberi es batu, bisa tahan hingga 24 jam. Bahkan, kalau disimpan di kulkas ketahanannya meningkat hingga 2 minggu dengan suhu kulkas yang bervariasi. Jika disimpan di frezeer yang tidak terpisah dari kulkas, dan sering dibuka, ASI tahan 3-4 bulan. Sedangkan pada freezer dengan pintu terpisah dari kulkas dan suhu bisa dijaga dengan konstan, maka ketahanan ASI mencapai 6 bulan.

Memerah ASI bukanlah hal yang sulit, bahkan tidak selalu membutuhkan alat khusus atau pompa ASI. Cukup dengan pijitan dua jari sendiri, ASI bisa keluar lancar car! Memang membutuhkan waktu, yakni masing-masing payudara 15 menit. ASI ini bisa diberikan untuk bayi keesokan harinya. Tampung ASI tersebut di sebuah wadah, misalnya plastik gula, lalu tandai setiap wadah dengan spidol sesuai waktu pemerahan, misal plastik pertama, kedua, dst. Berikan pada bayi sesuai urutan pemerahan.

Persiapan dan Pemberian

Untuk memberi bayi ASI perahan, jauh-jauh hari sebelum masa cuti berakhir ibu memang harus menyiapkan diri sendiri dan bayi. Apalagi jika si buah hati merupakan anak pertama. Beratnya meninggalkannya memang luar biasa. Apalagi siang hari tak bersamanya dan tak menyusuinya pasti berat. Di kantor, saat payudara membengkak karena produksi ASI tak disusu bayi, ingatan ibu pastilah pada buah hati di rumah.

Mempersiapkan diri sendiri menjadi penting. Pertama, adalah mempersiapkan mental untuk meninggalkan bayi dan memupuk rasa percaya bahwa ia akan baik-baik saja di rumah. Kedua, persiapan dengan mulai belajar memerah dua minggu sebelum cuti berakhir. Ketika bayi tidur dan payudara mulai terasa membengkak, segera perahlah payudara lalu simpan di kulkas. Esok siang, ASI perah tersebut bisa ibu berikan pada bayi.

Sedangkan untuk mempersiapkan bayi, ibu harus memulai membiasakan bayi diberi ASI perahan dengan sendok, bukan botol susu. “Berikan dengan cara menyuapinya dengan sendok agar bayi tidak bingung putting. Sampai bayi usia 5 bulan, bisa terjadi bingung putting,” tegas Utami. Bingung putting terjadi jika ibu yang biasa memberi Asi lewat payudara, lalu bayi disusui dengan botol, maka ketika akan diberikan lewat payudara lagi bayi kemungkinan menolaknya. Ini lantaran, dot botol lebih lancar mengeluarkan susu dibandingkan lewat payudara.

Persiapkan Mental ‘Pengasuh’

Tetap memberi ASI selama ibu bekerja di kantor berarti ibu harus memupuk kerjasama dengan pengasuh. Ini bukan hal mudah. Apalagi jika yang ibu percayai merawatnya adalah orangtua sendiri atau mertua. Kalau mereka tidak punya pemahaman yang sama tentang pemberian dan manfaat ASI eksklusif, ditambah pengalaman mereka dulu mungkin menyusui sambil dicampur susu atau makanan padat, akan sedikit menyulitkan.

“Tapi, jangan menyerah. Pelan-pelan jelaskan sama ibu atau ibu mertua tentang pentingnya ASI eksklusif, dan bahwa usus bayi belum siap mencerna makanan. Begitu juga jelaskan pada pengasuh, kerjasama orangtua dengan pengasuh di rumah ini juga menentukan keberhasilan menyusui secara eksklusif ” tegas Utami.

Memang di hari-hari pertama pemberian susu perah dengan sendok, bayi mungkin menolaknya. Ia bahkan bisa cemas dan gelisah. Namun, janganlah khawatir, 3 atau 4 hari setelahnya bayi akan terbiasa. Itu sebabnya, sebelum masa cuti berakhir bayi perlu dilatih disuapi susu dengan sendok. Jadi, tak perlu resah jika harus kembali bekerja, bukan?

Pemberian ASI Perahan

* Ambil ASI berdasarkan waktu pemerahan (yang pertama diperah yang diberikan lebih dahulu).
* Jika ASI beku, cairkan di bawah air hangat mengalir. Untuk menghangatkan, tuang ASI dalam wadah, tempatkan di atas wadah lain berisi air panas.
* Kocok dulu sebelum mengetes suhu ASI. Lalu tes dengan cara meneteskan ASI di punggung tangan. Jika terlalu panas, angin-anginkan agar panas turun.
* Jangan gunakan oven microwave untuk menghangatkan agar zatzat penting ASI tidak larut/hilang.
* Berikan dengan sendok.

Simpan ASI Praktis dan Awet

* Taruh ASI dalam kantung plastik polietilen (misl plastik gula); atau wadah plastik untuk makanan atau yang bisa dimasukkan dalam microwave, wadah melamin, gelas, cangkir keramik. Jangan masukkan dalam gelas plastik minuman kemasan maupun plastik styrofoam.
* Beri tanggal dan jam pada masing-masing wadah.
* Dinginkan dalam refrigerator (kulkas). Simpan sampai batas waktu yang diijinkan (+ 2 minggu).
* Jika hendak dibekukan, masukkan dulu dalam refrigerator selama semalam, baru masukkan ke freezer (bagian kulkas untuk membekukan makanan), gunakan sebelum batas maksimal yang diijinkan. (+3-6 bulan)
* Jika ASI beku akan dicairkan, pindahkan ASI ke refrigerator semalam sebelumnya, esoknya baru cairkan dan hangatkan. Jangan membekukan kembali ASI yang sudah dipindah ke refrigerator.

(Dewi Yamina)
Sumber: Tabloid Ibu & Anak

Sunday, May 17, 2009

Manajemen Laktasi

Manajemen Laktasi
Anda bekerja, tak usah kuatirlah pengeluaran membengkak untuk urusan susu anak. PAstikan asi menjadi makanan terbaik bagi bayi anda. Minimal 6 bulan lah bu.. :D
Beberapa permasalahan yang terjadi pada ibu menyusui :
1. Perasaan anakku dah kususuin , tapi kok dia nangis terus ya, apa ASI ku kurang????
Untuk melihat apakah anak anda kekurangan ASI atau tidak cek secara rutin perkembangan nya, baik berat ataupun tinggi. Jika perkembangan anak anda bagus, jadi jangan kuatir anak anda kekurangan ASI anda.
Oh iya, pastikan anda benar dalam menyusui, pengalaman ku, kalo anak benar kita susui, payudara kita gak sakit atau lecet dan produksi susu kita lebih melimpah. Cara nya, tempatkan mulut bayi agar puting kita beserta aerola ( daerah hitam di sekitar puting) masuk ke mulut bayi.Kalo hanya di puting ASI lebih sedikit keluar, dan kita sering lecet.
2. ASIP ku ( Asi peras ) ku kok dikit ya??? Kenapa
mungkin cara peras anda kurang tepat, tenang bu, ASI kita pasti cukup untuk anak kita, keyakinan dan ketenangan dari seorang ibu sangat dibutuhkan. Kalo sang ibu tidak strees dan tetep yakin dan tenang dalam menghadapi sang bayi, insya ALLAH ASI anda cukup. Makin sering asi dihisap oleh bayi maka makin deras lah produksi ASI kita. Jangan males males ya, apalagi di bulan2 pertama, jika bayi anda sedang tidur , dan waktu itu terasa produksi asi anda melimpah, peraslah. Hal ini bisa membuat produksi asi anda makin banyak. Bisa juga dengan cara , memberi satu payudara ke bayi anda, dan satunya anda peras. Lain waktu, payudara yang telah anda peras isi nya berikan ke bayi anda, dan yang lain anda peras, lakukan secara bergantian agar produksinya seimbang.
3. Gimana menyimpan ASI??
 ASi bisa anda simpan di botol kaca. Bisa anda beli di jl. Pramuka Jakarta dalam partai besar. Bisa juga anda gunakan botol You C 1000 yang sudah anda sterilkan terlebih dahulu, atau botol selai.
 Diharapkan 1 kali pemerasan dalam 1 wadah. Karena hal ini mencegah ASI terkontaminasi oleh bakteri karena seringnya anda buka
 Bisa juga disimpan dalam plastik khusus ASI ( punya medela ) ataupun plastik es.
 Jika anda menggunakan ASI untuk 2 hari kedepan , hindari memasukkannya ke freezer, karena akan ada perubahan pada ASI ataupun akan sedikit merusak ASI ( walau begitu ASI masih tetep terbaik lah)
 Untuk ASI yang beku atau dari freezer hindari perubahan suhu yang mendadak, jika anda membutuhkan ASI esok hari, taruh asi yang beku di kulkas bagian bawah malam ini. Besok ASI siap di hangatkan
Cara menghangatkannya :
Taruh asi di botol. Celupkan botol di air hangat. Jangan rebus asi secara langsung ya.
Ada yang berbagi saran lain???